Pelaksanaan sosialisasi sambungan rumah ke SPALD-T dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sosialisasi sebelum konstruksi, saat konstruksi, dan pascakonstruksi. Berikut adalah tahapan sebelum konstruksi:

Sosialisasi sebelum Konstruksi (Luring dan Daring)

Sosialisasi door-to-door pada fase prakonstruksi dilakukan untuk mengenalkan PCSP sebelum konstruksi pemasangan Sambungan Rumah dilakukan, sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai sistem pengelolaan air limbah.

Pesan kunci yang akan disampaikan pada tahapan ini adalah:

  • Apa itu IPAL dan pentingnya sanitasi: lebih mudah, lebih sehat, lebih modern.
  • Pentingnya sanitasi untuk mewujudkan Palembang yang sehat dan modern.
  • Manfaat dan Keuntungan memasang Sambungan Rumah.

Berikut adalah Langkah-langkah untuk melakukan sosialisasi door-to-door pada fase sebelum konstruksi:

a. Sosialisasi bagi Ketua RW/RT

Sosialisasi ini dilakukan sebelum Tim Sosialisasi door-to-door melakukan aktivitas di wilayah yang menjadi target sosialisasi. Pertemuan dengan Ketua RW/RT dapat diselenggarakan di Kantor Kelurahan setempat dan juga melibatkan Lurah untuk turut berdiskusi dan memberikan arahan pada Ketua RW/RT. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan PCSP sebagai salah satu program Pemerintah Kota Palembang sehingga dukungan dan keterlibatan dari perangkat RW/RT sangat dibutuhkan untuk melakukan sosialisasi ini. Beberapa hal yang dapat dipaparkan dan didiskusikan dalam sosialisasi ini adalah:

  • Peta jaringan perpipaan PCSP dan lokasi rumah yang akan menjadi target sosialisasi door-to-door,
  • Jadwal pelaksanaan door-to-door, dan
  • Lokasi strategis yang dapat dipasang KIE PCSP. 

Tips menjalankan sosialisasi door-to-door

  • Pada tahap pembentukan Tim Sosialisasi door-to-door, perlu memastikan pelibatan perempuan. 
  • Sosialisasi door-to-door harus dilakukan dalam kelompok kecil (sekitar 2-3 orang) dengan komposisi laki-laki dan perempuan, dan di dalam setiap kelompok kecil terdapat anggota dengan kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan melakukan pengukuran, dan menggambar denah. 
  • Menerapkan prinsip perlindungan (safeguard) saat melakukan kegiatan di lapangan. 

Penyebaran Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) PCSP

Setelah mendapatkan izin dan rekomendasi tempat untuk menyebarkan KIE PCSP, Tim Sosialisasi door-to-door dapat melakukan penyebaran KIE PCSP pada masyarakat yang menjadi target sosialisasi. Penyebaran KIE ini dilakukan agar masyarakat dapat terinformasi lebih awal melalui berbagai produk komunikasi PCSP sebelum dilakukan sosialisasi door-to-door sehingga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat, terutama pemilik rumah untuk bersedia memasang pipa Sambungan Rumah. Berikut adalah produk komunikasi PCSP  yang dapat disebarkan sebelum melakukan sosialisasi door-to-door:

Standing Banner

Produk Komunikasi PCSP

Standing Banner ditempatkan di lokasi strategis yang sering didatangi oleh warga, terutama pada kantor-kantor layanan pemerintah, seperti Kantor Lurah, Kantor Camat, Perumda Tirta Musi, dan Kantor Dinas yang berkaitan dengan PCSP seperti Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Dinas Lingkungan Hidup, dsb.

Poster

Standing Banner PCSP

Poster ditempatkan pada lokasi strategi yang mudah dilihat dan dibaca oleh masyarakat di target lokasi pemasangan Sambungan Rumah. Di dalam pemasangan poster, koordinasi dengan Ketua RW/RT perlu dilakukan agar mendapatkan izin dan mengetahui lokasi mana yang paling tepat untuk ditempelkan poster.

Video Sosialisasi

Pada fase ini, video sosialisasi yang melibatkan influencer lokal dapat menjadi strategi untuk menyebarkan informasi lebih luas dan menarik perhatian masyarakat. Influencer lokal akan menjelaskan tentang PCSP dengan cara yang mudah dipahami dan sesuai dengan karakternya masing-masing. Video ini dapat diunggah di media sosial resmi pemerintah Kota Palembang dan disebarkan melalui pesan Whatsapp yang dikirimkan oleh Ketua RT/RW.

Video Animasi

Video animasi berdurasi singkat sekitar 1 menit ini dapat disebarkan melalui akun resmi media sosial pemerintah Kota Palembang dan disebarkan melalui pesan Whatsapp yang dikirimkan oleh Ketua RT/RW. 

3. Sosialisasi door-to-door dan Survei Kesediaan Menyambung (Willingness to Connect)

Untuk mengoptimalisasi waktu ketika berkunjung ke rumah warga, Tim Sosialisasi door-to-door sebaiknya terdiri dari 3 orang yang dapat berbagi peran sebagai berikut:

  • Tim Sosialisasi memberikan informasi tentang PCSP kepada pemilik rumah dan menanyakan kesediaan untuk memasang pipa Sambungan Rumah.
  • Setelah pemilik rumah setuju untuk memasang Pipa Sambungan Rumah, 1 orang dapat melakukan Survei Kesediaan Menyambung dengan menggunakan aplikasi Moata.
  • 2 orang dapat melakukan Survey Teknis, dengan cara menggambar sketsa denah rumah dan rencana pemasangan pipa Sambungan Rumah.

Melalui praktek ini, harapannya dalam satu kali kunjungan Tim Sosialisasi door-to-door dapat melakukan sosialisasi kepada pemilik rumah sekaligus melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk melakukan konstruksi pemasangan pipa Sambungan Rumah.

Untuk membantu memberikan informasi kepada pemilik rumah, berikut adalah KIE PCSP yang dapat digunakan:

Lembar Balik

KIE PCSP

Lembar Balik digunakan untuk menjelaskan tentang PCSP secara langsung kepada masyarakat. Keuntungan menggunakan Lembar Balik adalah Tim Sosialisasi dapat menampilkan visualisasi bagi masyarakat dan dapat membaca catatan terkait informasi yang perlu disampaikan di halaman belakang Lembar Balik tersebut.

Flyer

Flyer A4

Flyer berukuran A4 dapat diberikan secara langsung kepada masyarakat, khususnya yang akan memasang Sambungan Rumah. Brosur ini berfungsi sebagai pengingat tentang pesan-pesan PCSP dan dapat mencantumkan nama dan nomor kontak Tim Sosialisasi yang dapat dihubungi.

Tips Mempersiapkan Kegiatan Sosialisasi Door-To-Door Sesuai Dengan Prinsip Perlindungan (Safeguard):

  • Pahami profil, karakter, dan budaya target sosialisasi door-to-door. Konsultasikan dengan Ketua RT/RW jika ada kebutuhan spesifik untuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di wilayah tersebut.
  • Siapkan lokasi dan waktu yang aman, nyaman, serta metode dan materi kegiatan yang dapat diakses oleh warga di wilayah tersebut.
  • Hormati warga di wilayah tersebut terutama penghuni rumah yang dikunjungi dan dapatkan izin untuk mengambil foto/video.
  • Hindari interaksi dengan anak dan pastikan ada orang dewasa (orang tua/wali) yang mendampingi jika ada anak di lokasi sosialisasi. 

 

Silakan klik di sini untuk melihat pelaksanaan sosialisasi inklusif bagian 2