Operator LLTT di Kota Palembang yaitu Perumda Tirta Musi telah mengembangkan strategi komunikasi untuk kegiatan LLTT.
Beberapa strategi yang dikembangkan adalah:
1. Pembentukan Tim Pemasaran Sosial
Tim pemasaran sosial dibentuk agar terdapat peran yang jelas dalam pelaksanaan pemasaran sosial dari LLTT. Tim ini terdiri dari sepuluh karyawan dengan tugas sebagai berikut:
| No | Peran |
| 1 | Ketua Tim |
| 2 | Sekretaris |
| 3 | Koordinator Riset dan Analisa Pasar |
| 4 | Koordinator Penganggaran/Finansial |
| 5 | Koordinator Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (Cetak dan Digital) |
| 6 | Koordinator Distribusi dan Promosi |
| 7 | Koordinator Event |
| 8 | Koordinator Monitoring |
| 9 | Hubungan Masyarakat dan Relasi Media |
| 10 | Koordinator Evaluasi |
2. Membuat branding/merek
Branding atau merek adalah sebuah identitas atas layanan yang akan dipromosikan. Identitas yang mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat diperlukan agar tercipta kesadaran akan produk layanan bagi calon pembeli, dan loyalitas pada layanan bagi pelanggan. Merek kemudian dituangkan dalam penamaan layanan, logo, dan slogan yang menarik perhatian masyarakat, mudah diingat, dan memberikan kesan profesional.
Branding dikatakan berhasil bila masyarakat, baik pelanggan maupun non-pelanggan, akan langsung mengetahui apa itu LLTT dengan melihat atau mendengar nama produk, maskot, atau slogan, bahkan warna yang langsung diasosiasikan dengan produknya sehingga menjadi pilihan utama masyarakat.
Untuk memperkuat Branding dari LLTT, maka dibuatlah beberapa pilihan nama pelayanan LLTT yang mudah untuk diucapkan dan diingat oleh Masyarakat. Desain Maskot yang menarik bersama dengan Tagline dan Slogan juga menjadi salah satu unsur terpenting dalam memperkuat Branding.
Hasil dari diskusi yang dihasilkan oleh Tim Sosialisasi LLTT Perumda Tirta Musi terkait Branding adalah sebagai berikut:
|
Nama Layanan: |
SELASI (Sedot Lumpur Tinja Tirta Musi) |
|
Maskot: |
Si Banyu (Maskot Perumda Tirta Musi) memakai helm dan memegang selang |
|
Warna: |
Biru dan Kuning |
|
Tagar: |
#SedotWCTirtaMusi |
|
Slogan: |
Sedot WC Teratur, Jadi Sehat Lur! |
3. Penentuan area pemasaran dan target
Penentuan lokasi untuk area prioritas dan target sasaran utama bagi kegiatan sosialisasi LLTT dilaksanakan dalam fase awal sebelum menjalankan kegiatan sosialisasi. Penentuan lokasi pemasaran LLTT untuk tahap awal diprioritaskan untuk:
- Lokasi yang tidak terdapat jaringan perpipaan SPALD-T.
- Lokasi terdekat dari area jaringan perpipaan SPALD-T, yang mudah dilalui oleh kendaraan sedot lumpur tinja, dan lokasi yang telah mempunyai tangki septik seperti perumahan, perkantoran, dll.
- Lokasi terdekat dengan instalasi pengolahan air limbah domestik karena lokasi ini akan membantu tim LLTT agar lebih mudah dalam mobilisasi.
- Lokasi di rumah yang telah menyambung ke perpipaan air minum Perumda Tirta Musi.
4. Membuat analisa kebutuhan dari target sasaran
Analisa kebutuhan target sasaran diperlukan agar tim pemasaran sosial LLTT dapat membuat pesan dan materi komunikasi yang disesuaikan dengan karakter target sasarannya. Target sasaran pemasaran LLTT adalah rumah tangga/kepala rumah tangga, sedangkan target sasaran keduanya merupakan tokoh masyarakat, pemimpin keagamaan, atau pemerintah.
Contoh Cara membuat analisa kebutuhan, sebagai berikut:
-
Pemilihan Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran pemasaran dapat dikelompokkan menjadi dua: sasaran primer dan sasaran sekunder. Sasaran primer adalah mereka yang diharapkan membeli, sedangkan sasaran sekunder adalah mereka yang memberi pengaruh terhadap pengambilan keputusan sasaran primer.
Karena LLTT ini dipasarkan di tingkat rumah tangga, maka sasaran primer adalah anggota rumah tangga, sedangkan sasaran sekunder bisa saja tokoh masyarakat, tokoh agama, atau pejabat pemerintah setempat.
Berdasarkan Laporan Hasil Survei Kondisi Fasilitas Air Limbah Setempat yang dilakukan oleh Perumda Tirta Musi didukung oleh proyek Capacity Development Technical Assistant (CDTA) Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), diketahui bahwa Bapak atau laki-laki kepala keluarga menjadi anggota keluarga yang paling berperan dalam mengambil keputusan melakukan penyedotan tinja di rumah tangga (83,03%).
Terkait Sasaran Sekunder, terdapat beberapa pihak yang dapat memberi pengaruh terhadap pengambilan keputusan sasaran primer, yaitu Kelurahan, Ketua RW dan Ketua RT di masing-masing target wilayah.
Metode sosialisasi yang dapat dilakukan oleh Tim Air Limbah Perumda Tirta Musi dapat berupa sosialisasi langsung dalam pertemuan warga yang dilakukan di level Kelurahan, RW, dan RT. Tim Pemasaran Sosial LLTT dapat menyelenggarakan sosialisasi khusus atau peningkatan kapasitas kepada Lurah, Ketua RW, dan Ketua RT sehingga dapat membantu memberikan informasi yang tepat pada warga.
-
Identifikasi Kebutuhan Informasi
Informasi yang efektif adalah yang dapat menjawab dengan tepat apa yang membuat sasaran bersedia menerima produk atau pelayanan yang kita tawarkan. Selain menggunakan pendekatan langsung yang dapat dibantu oleh Sasaran Sekunder, pemilihan media yang tepat di dalam menyampaikan informasi akan mempermudah pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diakses oleh Masyarakat.
Berdasarkan Laporan Hasil Survei Kondisi Fasilitas Air Limbah Setempat yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa internet adalah media informasi yang paling disukai.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, berikut hasil analisa kebutuhan berdasarkan Kelompok Sasaran yang ditentukan dan Media Informasi yang akan digunakan untuk melakukan sosialisasi.
Kelompok Sasaran dan Media Informasi
|
Tipe |
Target |
|
Sasaran Primer |
Kepala Keluarga (Ayah/Ibu) dan Anak Muda |
|
Sasaran Sekunder |
RT/RW, Kelurahan, Kecamatan |
|
Media |
|
|
Produk Komunikasi |
|
Beberapa informasi penting yang dapat memicu Sasaran Primer untuk menjadi pelanggan LLTT adalah keuntungan menjadi pelanggan, tarif bulanan, dan saluran pengaduan jika ada masalah.
Saluran dan produk komunikasi yang dipilih oleh Sasaran Primer untuk menyampaikan informasi adalah melalui Grup Whatsapp RT/RW, media sosial, brosur, poster dan spanduk yang ditempatkan di Kantor Kelurahan dan ruang publik, dan menyelenggarakan demonstrasi penyedotan tangki septik sehingga para tetangga dapat melihat dan memahami proses penyedotan tangki septik. Selama demonstrasi, Tim Pemasaran Sosial Air Limbah Perumda Tirta Musi akan meminta para peserta yang hadir untuk mendaftar menjadi pelanggan.
5. Membuat pengembangan informasi layanan
Informasi mengenai layanan perlu dibuat berdasarkan analisa kebutuhan yang telah dilakukan. Di Kota Palembang, beberapa informasi dasar yang wajib dikembangkan oleh tim pemasaran sosial LLTT adalah:
- Penjelasan mengenai layanan LLTT,
- Keuntungan menjadi pelanggan LLTT,
- Cara berlangganan,
- Ruang lingkup pekerjaan LLTT,
- Biaya berlangganan LLTT,
- Skema LLTT,
- Keuntungan LLTT bagi masyarakat,
- Prosedur dan standar operasional, dan
- Call center Perumda Tirta Musi.
6. Mengembangkan metode promosi yang sesuai
Metode promosi LLTT di Kota Pelambang mencakup:
-
Above the line, yaitu promosi melalui saluran-saluran konvensional seperti iklan tv, spanduk, media luar ruang, dsb.
-
Below the line. yaitu promosi melalui saluran-saluran non konvensional seperti penyelenggaraan event, komunikasi tatap muka/door to door, dll.
- Kerjasama dengan tokoh masyarakat, ketua RT/RW, tokoh agama, PKK, dll.
7. Pelaksanaan sosialisasi pemasaran sosial
Beberapa kegiatan sosialisasi bagi masyarakat dan mahasiswa diselenggarakan untuk memperkenalkan layanan LLTT, seperti acara tahunan Hari Toilet Sedunia, memperkenalkan layanan LLTT dalam kegiatan rutin masyarakat seperti Senam Pagi dan Pertemuan PKK, juga memperkuat branding dengan cara melakukan sosialisasi di beberapa perguruan tinggi di Palembang. Melalui sosialisasi ini, masyarakat mendapatkan informasi yang lebih lengkap terkait layanan LLTT melalui sesi tanya jawab dengan tim air limbah Perumda Tirta Musi dan dapat melihat tangki septik yang standar melalui Mobile Demo Unit.
Silakan klik link berikut untuk daftar lengkap mitra lokal dan perannya
Klik di sini untuk panduan pelaksanaan pemasaran sosial LLTT